Translate

Senin, 18 November 2013

New Technology Service SaaS 
(Software as a Service)

Setelah vakum selama hampir satu tahun, saya kembali mengangkat topik baru mengenai teknologi yang sudah marak selama tahun 2013. Software as a Service, bisnis model yang menjual layanan bukan barang. Pasti masih bingung kan? Bagaimana caranya menjual layanan berupa teknologi? Biasanya untuk menikmati teknologi kita pasti membeli sesuatu, seperti gadget terbaru dengan spesifikasi terbaru, tv LCD dengan resolusi HD dan masih banyak lagi. Tenang... berikut saya jelaskan secara singkat prinsip-prinsip SaaS.

Prinsip

Penjualan software pada umumnya merupakan pembelian sistem untuk dipasang pada hardware pembeli. Misalnya membeli lisensi Adobe tentu software Adobe tersebut harus di install di komputer atau laptop kita, pembelian bersifat sekali pakai untuk rentang waktu tertentu (biasanya lisensi code berlaku selama satu tahun).
Namun pada beberapa software yang dikembangkan oleh developer memiliki kesulitan dalam hal instalasi, kecocokan hardware serta kesulitan menentukan pengaturan software sebelum digunakan. Untuk itulah hadir sistem layanan SaaS, disini pengguna menggunakan sistem yang ada tanpa perlu instalasi atau melakukan pengaturan tertentu.
Akses melalui jaringan internet, dimana pengguna mendapatkan user id serta password masing-masing. Persis seperti mengakses Facebook hanya bedanya pengguna mengakses sistem software (yang biasanya merupakan sistem untuk membantu pekerjaan / usaha).

Arsitektur Sistem

Arsitektur SaaS awalnya sulit untuk dimengerti pengguna apalagi di Indonesia, sistem ini masih tergolong baru ada sehingga kebanyakan masyarakat tidak mempercayai keamanan sistem serta kemampuan sistem yang jauh lebih baik dari penggunaan software installasi.
Developer penyedia menyediakan sistem, berikut kapasitas server, maintenance server, keamanan server, update dan upgrade, support dan teknis lainnya selama pengguna menggunakan sistem.
Pengguna mendapatkan user id dan password yang hanya diketahui oleh pengguna.
Pengguna dapat mengakses sistem kapanpun dan dimanapun dengan gadget apapun ( smartphone, laptop, komputer, tablet, handphone, dll) cukup dengan jaringan internet seperti mengakses Facebook.

Metode

Karena developer menyediakan layanan lebih selama menggunakan termasuk menyediakan kapasitas server serta update dan upgrade, layanan SaaS membebankan pelanggan dengan biaya bulanan sesuai pemakaian.
Pembayaran one time tidak memungkinkan untuk menikmati layanan ini.
Dengan sistem software yang sudah dibuat SaaS, amat sedikit developer yang mau membebaskan penggunanya memasang sistem tersebut di servernya sendiri. Dilain pihak biaya berlangganan yang disediakan sesuai dengan kemudahan pengguna. Bayangkan jika anda harus melakukan semuanya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar